Perubahan iklim merupakan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi umat manusia saat ini. Salah satu penyebab utamanya adalah meningkatnya konsentrasi karbon dioksida (CO₂) di atmosfer, yang berasal dari aktivitas manusia seperti deforestasi, pembakaran bahan bakar fosil, dan perubahan penggunaan lahan. Untuk mengurangi dampak perubahan iklim, kita perlu mengetahui berapa banyak karbon yang tersimpan di alam, khususnya di hutan, lahan gambut, dan tanah. Inilah yang disebut dengan penilaian stok karbon (carbon stock assessment).
Stok karbon (carbon stock) merujuk pada jumlah karbon yang tersimpan dalam suatu system khususnya vegetasi dan tanah. Konsep stok karbon sangat penting dalam konteks perubahan iklim, karena karbon yang tersimpan tidak berkontribusi terhadap penumpukan gas rumah kaca (GRK) di atmosfer, selama tidak dilepaskan kembali. Di alam, karbon tersimpan dalam berbagai bentuk seperti:
- Biomassa hidup: pohon, semak, tanaman.
- Biomassa mati: kayu mati, serasah, dan sampah organik.
- Tanah: terutama tanah organik seperti gambut.
- Kayu produk jangka panjang: seperti mebel atau konstruksi bangunan.
Karbon dalam ekosistem hutan, misalnya, sangat penting karena pohon menyerap karbon dari atmosfer melalui proses fotosintesis dan menyimpannya selama bertahun-tahun bahkan puluhan tahun. Sebuah hutan tropis primer bisa menyimpan lebih dari 200 ton karbon per hektar hanya dari biomassa hidup. Jika hutan ini ditebang atau dibakar, maka karbon tersebut akan dilepaskan kembali ke atmosfer sebagai CO₂, meningkatkan emisi dan memperparah efek rumah kaca.
Carbon stock assessment adalah proses mengukur atau menghitung jumlah karbon yang tersimpan dalam suatu lahan atau ekosistem. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui berapa banyak karbon yang telah diserap dan tersimpan, serta potensi pelepasannya jika ekosistem terganggu. Penilaian ini biasanya dilakukan untuk:
- Mengetahui seberapa besar potensi suatu ekosistem menyimpan karbon.
- Menilai dampak perubahan penggunaan lahan terhadap cadangan karbon.
- Merancang proyek konservasi, restorasi, atau perdagangan karbon.
- Mendukung kebijakan mitigasi perubahan iklim.
- Mitigasi Perubahan Iklim
Dengan mengetahui di mana karbon tersimpan, kita dapat melindungi atau memulihkan ekosistem tersebut agar terus menyerap karbon dari atmosfer.
- Pengambilan Kebijakan yang Berbasis Data
Pemerintah dan organisasi dapat menggunakan data stok karbon untuk merancang kebijakan lingkungan yang lebih baik.
- Mendukung Skema Karbon
Proyek-proyek penyerapan karbon seperti REDD+ atau perdagangan karbon membutuhkan data stok karbon yang akurat sebagai dasar perhitungan.
- Pelestarian Ekosistem
Penilaian ini juga membantu menyoroti pentingnya melindungi hutan, mangrove, dan lahan gambut yang kaya karbon.
Penilaian stok karbon bisa dilakukan dengan berbagai metode, mulai dari yang sederhana hingga kompleks. Secara umum, ada beberapa langkah utama:
- Identifikasi Jenis Ekosistem atau Lahan
Menentukan tipe ekosistem (misalnya hutan hujan tropis, savana, lahan pertanian, dll) - Pengumpulan Data di Lapangan
Dilakukan dengan mengukur pohon secara langsung, misalnya diameter pohon pada tinggi dada (DBH), tinggi pohon, dan kepadatan pohon per hektar. Data-data ini nantinya akan digunakan untuk menghitung biomassa. - Konversi Biomassa Menjadi Karbon
Menggunakan persamaan alometrik, yaitu rumus untuk menghitung berat biomassa berdasarkan ukuran pohon. Biomassa yang diperoleh dikalikan dengan faktor konversi untuk menghitung karbon yang tersimpan, dengan asumsi 50% dari berat biomassa dianggap sebagai karbon (faktor konversi = 0,5).Contoh:
Jika suatu area memiliki 100 ton biomassa/ha, maka stok karbonnya adalah:
100 x 0,5 = 50 ton karbon per hektar.
- Pemetaan dan Analisis Spasial
Teknologi seperti citra satelit dan GIS (Geographic Information System) digunakan untuk memperluas pengukuran ke skala yang lebih besar.
Kenapa Harus Actia?
Kami menawarkan solusi untuk mengatasi tantangan ini bagi para pelaku usaha dan praktisi serta para peneliti yang berkaitan dengan carbon assesment, yaitu:
-
1. BerpengalamanKami memiliki pengalaman dalam melakukan carbon stock assessment untuk berbagai tipe ekosistem, termasuk hutan mangrove dengan pendekatan berbasis IPCC Guidelines
-
2. Familiar dengan Rumus-rumus IPPCKami sangat familiar dengan rumus-rumus IPCC untuk estimasi biomassa, stok karbon, serta mampu mengaplikasikannya baik secara manual maupun dengan berbagai perangkat lunak pengolahan data.
-
3. Memahami Kerangka Kera InternasionalKami memahami kerangka kerja internasional seperti REDD+, NDCs, dan hubungannya dengan Carbon Stock Assesment
-
4. Profesional, Komunikatif, Kolboratif, EfektifKami memiliki kemampuan untuk menyusun laporan secara profesional, didukung oleh komunikasi yang efektif dan kolaborasi yang solid oleh tim, serta berkomitmen untuk menyelesaikan proyek secara tepat waktu dan berkualitas.
Penilaian stok karbon merupakan bagian penting dari upaya global untuk melawan perubahan iklim. Dengan mengetahui berapa banyak karbon yang tersimpan di suatu wilayah, kita bisa melindungi ekosistem tersebut dan merancang strategi yang efektif untuk mengurangi emisi karbon. Masyarakat, pemerintah, akademisi, dan sektor swasta semua memiliki peran dalam mendukung kegiatan ini, demi keberlanjutan bumi kita.