Sustainability Edu-Tourism: Mangrove Short Healing

Sustainability Edu-Tourism: Mangrove Short Healing

Sustainability Edu-Tourism:

Mangrove Short Healing

Paket Express - Singgah Sejenak, Bawa Cerita!

Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern yang serba cepat, kita seringkali merindukan momen untuk terhubung kembali dengan alam, mencari ketenangan, sekaligus menambah wawasan. Namun, keterbatasan waktu sering menjadi penghalang utama. Bagaimana jika ada cara untuk mendapatkan ketiganya dalam sebuah pengalaman singkat namun penuh makna? Kami persembahkan Sustainability Edu-Tourism – Mangrove Short healing – Paket Express: Singgah Sejenak, Bawa Cerita! Dalam 4 jam, Anda akan diajak menyusuri keindahan ekosistem mangrove, mengamati satwa unik, dan meninggalkan jejak positif bagi bumi.

Peserta akan belajar pentingnya menjaga keberlanjutan, dan meninggalkan jejak positif, hanya dalam hitungan jam. Ini bukanlah sekadar perjalanan biasa, melainkan sebuah investasi kecil untuk pengetahuan, koneksi, dan kontribusi nyata bagi kelestarian bumi. Sebagai bagian dari inisiatif wisata edukasi lingkungan, program ini dirancang khusus untuk memberikan pemahaman mendalam tentang salah satu ekosistem pesisir paling vital di planet kita, sekaligus menawarkan kesempatan rekreasi yang bertanggung jawab.

Ekosistem mangrove seringkali dianggap remeh atau hanya sekadar deretan pohon di pinggir pantai. Padahal, di balik kerapatannya yang hijau, tersimpan kekayaan hayati luar biasa dan fungsi ekologis yang tak ternilai harganya. Hutan mangrove adalah benteng alami yang melindungi garis pantai dari abrasi dan terjangan ombak, tempat berlindungnya berbagai jenis ikan, kepiting, udang, dan beragam satwa air lainnya yang menjadi sumber pangan bagi jutaan manusia. Lebih dari itu, mangrove adalah penyerap karbon biru (blue carbon) yang sangat efisien, berperan krusial dalam mitigasi perubahan iklim. Memahami kompleksitas dan pentingnya ekosistem ini menjadi langkah awal yang fundamental dalam upaya konservasi.

Program Edu-Tourism Paket Express ini hadir sebagai jembatan penghubung antara Anda dan keajaiban tersebut, membukakan mata terhadap kekayaan alam yang mungkin selama ini luput dari perhatian kita. Dengan durasi yang ringkas, paket ini sangat cocok bagi Anda yang memiliki jadwal padat namun tetap ingin berkontribusi dan belajar hal baru yang berdampak. Ini adalah wujud nyata dari konsep short healing edukatif yang tidak hanya menyegarkan pikiran, tetapi juga memperkaya jiwa dengan pemahaman tentang pentingnya keberlanjutan.

Kegiatan Seru Menanti!

Lupakan wisata alam yang membosankan! Di sustainability edu-tourism mangrove ini, kami telah merancang aktivitas seru yang akan membuat Peserta terhubung langsung dengan alam dan belajar dengan cara yang menyenangkan:

  1. Langkah Lestari: Mengenal Lebih Dekat Ekosistem Mangrove. Bayangkan melangkah perlahan di atas jembatan kayu atau jalan setapak di tengah rimbunnya pepohonan mangrove, menyusuri sungai menggunakan perahu. Udara yang segar, suara gemerisik daun, dan aroma khas pesisir akan menyambut kedatangan Anda. Pada sesi pembuka ini, Peserta akan belajar mengidentifikasi jenis-jenis mangrove yang berbeda, memahami adaptasi unik mereka terhadap lingkungan air payau, dan menggali lebih dalam mengenai fungsi ekologisnya yang luar biasa.
  2. Mangrove Eye: Observasi Fauna dan ke Titik Pandang Strategis. Di seluruh kawasan mangrove, spot Aviari hingga di Menara Marina (menara pandang), peserta akan diajak untuk observasi, belajar mengenai berbagai jenis burung air dan fauna lainnya, serta membahas pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem.
  3. Pelepas Jejak, Penjaga Bumi: Sebagai penutup, kami akan mengajak para peserta untuk memberikan jejak kontribusi berupa penyerahan buah tangan kepada pihak kawasan mangrove.

Investasi Pada Diri sendiri dan Kelestarian Lingkungan

Mengikuti Sustainability Edu Tourism – Mangrove Short Healing, Peserta akan mendapatkan pengalaman rekreasi yang berbeda, berinvestasi pada diri sendiri dan kelestarian lingkungan. Kami harap setiap peserta pulang dengan pengetahuan baru tentang pentingnya ekosistem mangrove, lebih mmemahami peran kita sebagai manusia dalam menjaga keseimbangan alam, dan membawa cerita inspiratif tentang bagaimana kontribusi sekecil apapun dapat membuat perbedaan besar.

Paket wisata edukatif ini dirancang agar dapat dijangkau oleh berbagai kalangan atau individu, mulai dari pelajar, mahasiswa, pekerja hingga profesional yang sibuk. Durasi yang ringkas, hanya empat jam, sangat ideal bagi Anda yang mencari aktivitas akhir pekan yang penuh makna tanpa mengorbankan seluruh hari Anda. Bayangkan, hanya dalam setengah hari di akhir pekan, Anda bisa mendapatkan pengetahuan, kegembiraan, dan kepuasan batin karena telah berkontribusi. Ini adalah definisi sebenarnya dari short healing yang produktif dan berdampak.

Ikut Sustainability Edu-Tourism: Mangrove Short Healing

  • Edukasi + Rekreasi – Belajar sambil menikmati alam.
  • Hanya 4 Jam – Cocok untuk liburan singkat di akhir pekan.
  • Berkontribusi Langsung – Setiap tiket mendukung pelestarian mangrove.
  • Harga Terjangkau – Rp 319.000/orang (harga khusus Rp 269.000 untuk 5 pendaftar pertama!).

Kuota terbatas! Pendaftaran akan ditutup tanggal 19 Juli 2025. Tunggu apa lagi? Daftar sekarang!

Ingin Private Trip?

Jika Anda berencana berpetualang atau mengadakan acara kebersamaan bersama grup Anda sendiri, Paket Private Group Trip akan cocok untuk rencana Anda! Paket private trip ini berbagai kalangan grup:

Keistimewaan paket private trip ini adalah opsi yang jauh lebih fleksibel dan personal untuk grup Anda!

  • Pilih sendiri tanggal yang paling pas dan memungkinkan untuk seluruh anggota rombongan Anda.
  • Request titik penjemputan di lokasi yang paling strategis dan nyaman bagi grup Anda.

Kontak kami untuk detailnya!

Sustainability Tour Mangrove Edu Tourism

Sustainability Tour Mangrove Edu Tourism

Sustainability Tour Mangrove:

Edu Tourism Lengkap

Mangrove Calling You! Paket Lengkap, Eksplorasi Seru, Bumi Lestari!

Pernahkah Anda membayangkan sebuah hutan yang tumbuh di antara darat dan laut? Itulah keajaiban mangrove! Ekosistem yang unik ini bukan hanya pemandangan yang indah, tetapi juga pahlawan lingkungan yang sesungguhnya. Di pesisir timur Surabaya, melalui program Sustainability Tour Mangrove dari Actia, peserta akan diajak untuk memahami mengapa mangrove begitu penting bagi planet kita.

4 Keistimewaan Mangrove: Dari Penjaga Pesisir hingga Penyelamat Iklim

2
  1. Pelindung Alami Garis Pantai: Jaringan akar mangrove yang kompleks berfungsi sebagai penghalang alami yang efektif dalam melindungi wilayah pesisir dari abrasi dan dampak buruk gelombang besar. Ekosistem ini merupakan garis pertahanan terdepan dalam menghadapi potensi kenaikan permukaan air laut.
  2. Habitat Beraneka Makhluk Hidup: Ekosistem mangrove menyediakan habitat yang esensial bagi berbagai spesies, mulai dari ikan, kepiting, udang, hingga beragam jenis burung dan mamalia air. Keberadaannya mendukung keanekaragaman hayati yang krusial untuk menjaga keseimbangan ekologis.
  3. Penyerap Karbon Dioksida Unggul: Mangrove memiliki kemampuan luar biasa dalam menyerap dan menyimpan karbon dioksida (CO2) dari atmosfer, bahkan hingga lima kali lebih efisien dibandingkan hutan daratan. Hal ini menjadikan mangrove sebagai aset penting dalam mitigasi perubahan iklim global.
  4. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Lokal: Kawasan mangrove memiliki peran penting dalam menopang perekonomian masyarakat di sekitarnya. Sumber daya alam yang tersedia dimanfaatkan untuk perikanan, hasil hutan non-kayu, serta pengembangan potensi eduwisata yang berkelanjutan, seperti yang kami tawarkan.

Tanam Mengrove, Keseruan di Sustainability Tour Mangrove!

Menjelajahi mangrove dengan Sustainability Tour Mangrove Surabaya! Actia menawarkan paket lengkap eduwisata mangrove dengan kegiatan penanaman bibit, observasi fauna, dan aksi bersih pantai. Lebih dekat lingkungan, temukan mengapa ekosistem unik ini menjadi pahlawan lingkungan bagi pesisir Jawa Timur.

Melalui Sustainability Tour Mangrove Edu Tourism ini, kami telah merancang aktivitas seru yang akan membuat Peserta terhubung langsung dengan alam dan belajar dengan cara yang menyenangkan:

  1. Tanam Harapan, Jaga Pesisir: Aksi Konservasi Melalui Penanaman Mangrove (Mangrove Planting) di Surabaya. Kegiatan awal Sustainability Tour Mangrove kami akan mengajak peserta naik perahu berkeliling kawasan wisata mangrove, sambil menjelkaskan pentingnya kelestarian mangrove dan kawasan pesisir. Kemudian, peserta diajak untuk melakukan kegiatan penanaman bibit mangrove (mangrove planting) di kawasan mangrove Surabaya. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung dalam upaya pelestarian mangrove.
  2. Sapu Pesisir, Sapa Alam: Aksi Kolektif Membersihkan Kawasan Pesisir. Kami mengajak peserta untuk melakukan aksi nyata, menunjukkan komitmen menjaga lingkungan dengan berpartisipasi dalam kegiatan membersihkan sampah di area pesisir kawasan kebun raya mangrove Surabaya. Selain itu, peserta akan mendapatkan edukasi mengenai pentingnya memilah limbah demi, memahami bahaya sampah terhadap pertumbuhan bibit mangrove dan menjaga kebersihan lingkungan.
  3. Fun Games: Sesi permainan seru akan hadir untuk menambah semangat dan keakraban di sela-sela kegiatan.
  4. Langkah Lestari: Mengenal Lebih Dekat Ekosistem Mangrove. Pada sesi ini, peserta akan diajak menyusuri kawasan mangrove sambil memahami lebih dalam mengenai ekosistem unik ini, mengenal langsung keanekaragaman, fungsi ekologis, serta peran mangrove dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.
  5. Mangrove Eye: Observasi Fauna dan ke Titik Pandang Strategis. Mengajak peserta untuk observasi fauna, menyusuri seluruh kawasan mangrove termasuk spot Aviari dan Menara Pantau (Menara Marina). Peserta akan belajar mengenai berbagai jenis burung air dan fauna lainnya. Diskusi mengenai pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem akan menjadi bagian dari kegiatan ini.
  6. Pelepas Jejak, Penjaga Bumi: Sebagai penutup, kami akan mengajak para peserta untuk memberikan jejak kontribusi berupa penyerahan buah tangan kepada pihak kawasan mangrove dan melakukan sesi dokumentasi bersama.

Paket wisata edukasi tour mangrove Surabaya dari Actia menawarkan pengalaman yang bermakna tentang mangrove dan lingkungan melalui program Sustainability Tour Mangrove di kota Surabaya.

Paket Lengkap Sustainability Tour Mangrove Surabaya

Sustainability Tour Mangrove

KESEMPATAN TERBATAS!  Program eksklusif mangrove edu tourism ini terbuka hanya untuk 25 peserta! Segera amankan tempatmu!
Pendaftaran ditutup maksimal tanggal 5 Juli 2025!

Ingin Lebih Eksklusif? Ingin Edu Tour Bersama Kelompok Sendiri?

Kami membuka pintu bagi organisasi, komunitas, sekolah, perusahaan, universitas, dan rombongan lainnya yang ingin menikmati pengalaman Jelajah Mangrove atau mengadakan program tour edukasi secara private.

Keunggulan Private Group Trip:

  • Atur Tanggal Acara Sendiri: Pilih waktu yang paling pas untuk rombongan Anda.
  • Titik Penjemputan Fleksibel: Request titik jemput yang paling nyaman, akan kami sesuaikan rutenya!

Kami siap berdiskusi untuk memastikan program sesuai dengan kebutuhan dan minat khusus kelompok Anda. Biaya? Diskusi Langsung dengan Kami! Tarif akan disesuaikan berdasarkan jumlah peserta dan kebutuhan spesifik rombongan Anda. Dapatkan penawaran terbaik Sustainability Tour atau dengan menghubungi kami. Klik di sini!

Inventarisasi Gas Rumah Kaca (GRK) dan RPRKD DKI Jakarta

Inventarisasi Gas Rumah Kaca (GRK) dan RPRKD DKI Jakarta

Perubahan iklim merupakan isu yang menuntut perhatian serius dari seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. DKI Jakarta, salah satu kota yang menjadi pusat aktivitas ekonomi menghadapi tantangan besar akibat dampak perubahan iklim seperti kenaikan permukaan air laut, cuaca ekstrem, dan peningkatan suhu.

Menyadari urgensi tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menunjukkan komitmennya dalam menghadapi perubahan iklim melalui berbagai kebijakan dan program. Salah satunya adalah dengan menyusun Rencana Pembangunan Rendah Karbon Daerah (RPRKD) yang dipayungi oleh Peraturan Gubernur Nomor 90 Tahun 2021.

RPRKD, upaya DKI Jakarta untuk mencapai target penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 30% pada tahun 2030 dan menuju net zero emission pada tahun 2050. Inventarisasi GRK menjadi langkah awal dalam penyusunan RPRKD, karena data yang akurat akan menjadi dasar perencanaan program dan aksi mitigasi perubahan iklim.

Inventarisasi GRK: Dasar RPRKD DKI Jakarta

Inventarisasi GRK merupakan proses pengumpulan data dan informasi mengenai sumber emisi GRK di suatu wilayah. Data ini mencakup berbagai sektor, seperti energi, transportasi, industri, limbah, pertanian, dan kehutanan.

Di DKI Jakarta, inventarisasi GRK dilakukan secara berkala untuk memantau perkembangan emisi GRK dan mengevaluasi efektivitas program mitigasi yang telah dijalankan. Data inventarisasi GRK juga digunakan sebagai dasar dalam penyusunan RPRKD, sehingga program dan aksi mitigasi yang direncanakan dapat tepat sasaran dan efektif dalam menurunkan emisi GRK.

Peraturan Gubernur Nomor 90 Tahun 2021: Payung Hukum RPRKD

RPRKD merupakan langkah strategis DKI Jakarta dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan. Dipayungi oleh Peraturan Gubernur Nomor 90 Tahun 2021, RPRKD mengintegrasikan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim ke dalam berbagai sektor pembangunan.

Komitmen DKI Jakarta dalam menangani perubahan iklim telah dimulai sejak tahun 2007 dengan bergabung dalam C40, jaringan kota-kota dunia yang berkomitmen dalam aksi mitigasi perubahan iklim. Pada tahun 2009, dalam COP 15, Jakarta menyatakan komitmennya untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 30% pada tahun 2030 dan menuju net zero emission pada tahun 2050.

RPRKD DKI Jakarta tidak hanya berfokus pada mitigasi, tetapi juga adaptasi terhadap dampak perubahan iklim. Hal ini tercermin dalam program-program yang direncanakan, seperti pengembangan ruang terbuka hijau (RTH), peningkatan sistem drainase, dan pembangunan infrastruktur tahan bencana.

Implementasi RPRKD: Kolaborasi Multi-Sektor

Implementasi RPRKD melibatkan kolaborasi multi-sektor, baik di tingkat provinsi maupun kota/kabupaten. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah membentuk Tim Kerja Mitigasi dan Adaptasi Bencana Iklim (MABI) yang bertugas mengkoordinasikan pelaksanaan program dan aksi mitigasi serta adaptasi perubahan iklim.

Tim MABI terdiri dari berbagai unsur, seperti pemerintah, akademisi, swasta, dan masyarakat. Kolaborasi multi-sektor ini diharapkan dapat memperkuat sinergi dan efektivitas dalam implementasi RPRKD DKI Jakarta.

Penanaman Mangrove: Salah Satu Aksi Nyata Mitigasi Perubahan Iklim

RPRKD DKI Jakarta

Salah satu aksi nyata mitigasi perubahan iklim yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta adalah penanaman mangrove. Mangrove memiliki peran penting dalam menyerap dan menyimpan karbon, sehingga dapat membantu mengurangi emisi GRK.

Selain itu, mangrove juga berfungsi sebagai pelindung pantai dari abrasi, habitat bagi berbagai biota laut, dan sumber mata pencaharian bagi masyarakat pesisir. Upaya penanaman dan pelestarian mangrove menjadi bagian integral dari RPRKD DKI Jakarta.

Monitoring dan Evaluasi: Menjamin Efektivitas RPRKD DKI Jakarta

Agar implementasi RPRKD berjalan efektif dan mencapai tujuannya, pemantauan dan evaluasi berkala harus dilakukan. Ibarat sebuah perjalanan, kita perlu mengetahui sudah sejauh mana kita melangkah dan apakah kita berada di jalur yang benar. Dalam konteks RPRKD, penurunan emisi GRK menjadi indikator utama keberhasilan. Seberapa jauh upaya kita dalam mengurangi jejak karbon di Jakarta?

Selain itu, peningkatan luas ruang terbuka hijau (RTH) juga menjadi tolok ukur yang penting. RTH tidak hanya mempercantik kota, tetapi juga berperan sebagai paru-paru kota yang menyegarkan udara dan menyerap polusi.

Tak kalah penting, peningkatan kapasitas adaptasi masyarakat terhadap dampak perubahan iklim juga perlu dievaluasi. Masyarakat perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan untuk menghadapi berbagai tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim, mulai dari banjir rob, cuaca ekstrem, hingga kenaikan permukaan air laut.

Hasil pemantauan dan evaluasi ini nantinya akan menjadi cermin bagi kita semua, memberikan gambaran yang jelas tentang kemajuan yang telah dicapai dan tantangan yang masih ada. Dengan demikian, RPRKD dan program-program turunannya dapat terus disempurnakan, disesuaikan dengan dinamika dan kebutuhan masyarakat Jakarta dalam menghadapi perubahan iklim.

Pelestarian Mangrove untuk Benteng Kota Pesisir

Indonesia, dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia, memiliki hutan mangrove terluas yang menjadi aset berharga, pelestarian mangrove sebagai benteng kota pesisir menjaga keseimbangan ekosistem pesisir. Indonesia memiliki luas total ekosistem mangrove mencapai sekitar 3,36 juta hektar atau setara dengan sekitar 20-25% dari total luas hutan mangrove dunia.

Pelestarian Mangrove untuk Benteng Kota Pesisir

 

Dua kota metropolitan di Indonesia, Jakarta dan Surabaya, yang berada di kawasan pesisir, rentan terhadap dampak perubahan iklim seperti kenaikan permukaan air laut, abrasi, dan banjir rob. Hutan mangrove dianggap sebagai solusi alami yang efektif dalam mengatasi berbagai ancaman tersebut. Jakarta yang dikenal kota metropolitan terbesar di Indonesia, harus terus berbenah dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Untuk itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mencanangkan berbagai program dan kebijakan untuk mengurangi dampak perubahan iklim, salah satunya melalui penanaman mangrove.

Mengapa Pelestarian Mangrove Penting?

Hutan mangrove memiliki peran vital dalam menjaga keberlanjutan ekosistem pesisir. Akar-akar mangrove yang kuat dan lebat berfungsi sebagai benteng alami yang melindungi daratan dari gempuran ombak, mencegah abrasi, serta mengurangi risiko bencana alam seperti tsunami. Tak hanya itu, mangrove juga berperan penting dalam menyerap dan menyimpan karbon dalam jumlah besar, jauh lebih efektif dibandingkan hutan darat. Kemampuan ini sangat krusial dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca dan memerangi pemanasan global. Hutan mangrove juga berfungsi sebagai penyaring alami yang efektif, menjaga kualitas air laut dengan menyaring berbagai polutan dan sedimen. Lingkungan yang sehat ini kemudian menjadi habitat yang ideal bagi beragam flora dan fauna, mendukung keanekaragaman hayati dan keseimbangan ekosistem pesisir.

Upaya Pelestarian Mangrove Komitmen DKI Jakarta dalam Pencapaian Net Zero Emission

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam mengatasi perubahan iklim dan mencapai target Net Zero Emission melalui berbagai kebijakan dan program. Jakarta telah bergabung dalam C40 City Network, sebuah jaringan kota-kota di dunia yang berkomitmen dalam aksi mitigasi perubahan iklim. Target penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 30% pada tahun 2030 dan Net Zero Emission pada tahun 2050 juga telah ditetapkan.

Salah satu wujud nyata dari komitmen ini adalah penerbitan Peraturan Gubernur Nomor 90 Tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan Rendah Karbon Daerah yang Berketahanan Iklim (RPRKD), yang menjadi payung hukum bagi program penanaman mangrove. Berdasarkan data dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta, total penanaman mangrove di Jakarta selama periode 2009-2023 mencapai 953.846 pohon.

Data dan Capaian Penanaman Mangrove

Berdasarkan data dari Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta, total penanaman mangrove di Jakarta selama periode 2009-2023 adalah sebagai berikut:

Tahun Jumlah Pohon (estimasi)
2009-2019 661.943
2020 102.027
2021 104.752
2022 69.400
2023 15.724
Total 953.846

Tabel 1. Rekapitulasi Penanaman Mangrove di Jakarta (2009-2023)

Kebun Raya Mangrove Surabaya

Surabaya tidak kalah aktif dalam upaya pelestarian dan pengembangan hutan mangrove. Salah satu proyek ambisius yang dilakukan adalah pembangunan Kebun Raya Mangrove Surabaya, yang merupakan kebun raya mangrove pertama di Indonesia. Berdiri di atas lahan kritis seluas 3 hektare, kebun raya ini ditanami Rhizophora spp (Bakau) dengan kepadatan minimal 10.000 bibit per hektare. Kebun Raya Mangrove Surabaya diproyeksikan memiliki potensi serapan emisi karbon yang sangat besar, mencapai 950,5 MgC/ha atau 2.851,5 MgC untuk total luas lahan. Selain itu, Surabaya juga telah mengembangkan ekowisata mangrove di Wonorejo dan Gunung Anyar, yang tidak hanya menawarkan keindahan alam dan wahana edukasi, tetapi juga memberdayakan masyarakat setempat dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian hutan mangrove.

RPRKD sebagai Payung Hukum Pelestarian Mangrove

RPRKD menjadi payung hukum bagi berbagai program dan kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi emisi GRK dan meningkatkan ketahanan iklim di Jakarta. Salah satu aksi adaptasi perubahan iklim yang tercantum dalam RPRKD adalah penanaman mangrove.

Strategi dan Teknik Penanaman Mangrove

Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta bersama dengan berbagai stakeholders telah melaksanakan penanaman mangrove dengan menggunakan berbagai teknik, antara lain:
Teknik Guludan: Diterapkan pada lahan yang digenangi air dalam (di atas 1 meter). Teknik ini menciptakan hutan mangrove yang lebih tinggi dan berfungsi sebagai penghalang alami terhadap gelombang pasang, abrasi pantai, dan perubahan iklim.
Teknik Rumpun Berjarak: Diterapkan di pesisir pulau-pulau kecil untuk perlindungan terhadap erosi pantai dan memberikan mikro lingkungan yang lebih lembap untuk pertumbuhan mangrove.

Evaluasi dan Monitoring Mangrove

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyadari pentingnya pengawasan ketat terhadap program penanaman dan pelestarian mangrove. Untuk itu, monitoring dan evaluasi dilakukan secara berkala untuk memastikan program berjalan sesuai dengan tujuan awal. Evaluasi ini mencakup berbagai aspek penting, seperti tingkat kelangsungan hidup pohon mangrove, pertumbuhannya, dan dampak positif penanaman terhadap ekosistem pesisir. Data-data yang dikumpulkan memberikan gambaran mengenai efektivitas program dan menjadi dasar pengambilan keputusan untuk perbaikan di masa mendatang.

Meskipun program penanaman mangrove di Jakarta telah menunjukkan kemajuan yang signifikan, beberapa tantangan masih perlu diatasi. Keterbatasan lahan yang sesuai untuk penanaman mangrove menjadi kendala utama. Pencemaran air laut dan kerusakan ekosistem pesisir juga masih menjadi ancaman serius bagi keberlanjutan program ini. Di samping itu, kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya peran mangrove dalam menjaga keseimbangan lingkungan menjadi tantangan tersendiri dalam upaya pelestarian.

Kesadaran dan Pelestarian Mangrove

Keterbatasan lahan yang sesuai untuk penanaman mangrove menjadi salah satu kendala utama. Pencemaran lingkungan, terutama pencemaran air laut dan sampah, juga menjadi ancaman serius bagi kelestarian hutan mangrove. Selain itu, kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat akan pentingnya peran mangrove dalam menjaga keseimbangan lingkungan juga menjadi tantangan tersendiri. Untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut, diperlukan upaya yang terintegrasi dan berkelanjutan.

Identifikasi dan pemetaan lahan potensial untuk penanaman mangrove perlu dilakukan secara cermat dan terencana. Upaya pengendalian pencemaran dan rehabilitasi ekosistem pesisir harus terus ditingkatkan agar mangrove dapat tumbuh secara optimal. Edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat juga sangat penting untuk menumbuhkan kesadaran dan partisipasi aktif dalam pelestarian mangrove. Penguatan penegakan hukum terkait perlindungan hutan mangrove harus dilakukan secara tegas untuk mencegah kerusakan dan eksploitasi yang tidak bertanggung jawab.

Melalui komitmen yang kuat, strategi yang tepat, dan kolaborasi dengan berbagai pihak, diharapkan Jakarta dapat menjadi kota yang lebih hijau, berkelanjutan, dan tahan terhadap perubahan iklim. Penanaman dan pelestarian mangrove merupakan investasi jangka panjang yang akan memberikan manfaat besar bagi generasi mendatang.

PT ACTIA BERSAMA SEJAHTERA

Office 1 – Lantai 18, Office 8 – Senopati Jl. Senopati Jl. Jenderal Sudirman No. 8B, SCBD, Kebayoran Baru, South Jakarta City, Jakarta 12190

Office 2 – Ruko Puncak CBD no 8F APT, Jl. Keramat I, RT.003/RW.004, Jajar Tunggal, Kec. Wiyung, Surabaya, Jawa Timur, 60229

 

Hubungi Kami

PT Actia Bersama Sejahtera – Support oleh Dokter Website