Jasa Pendampingan Pencapaian Net Zero Emission (NZE) Sektor Industri Margarine

Jasa Pendampingan Pencapaian Net Zero Emission (NZE) Sektor Industri Margarine

Net Zero Emission (NZE) telah menjadi target utama dalam upaya global untuk mengatasi perubahan iklim. Negara-negara di seluruh dunia berkomitmen untuk mencapai NZE pada tahun 2060 guna mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan. Indonesia, sebagai bagian dari komunitas global, juga turut berkomitmen dalam upaya tersebut. Dalam hal ini, sektor industri termasuk industri margarin harus turut berkontribusi dan berperan aktif untuk mencapai target NZE.

Dampak Emisi Gas Rumah Kaca pada Industri Margarin

Margarine sering kali dipromosikan sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan dibandingkan mentega. Salah satu alasan utama adalah karena margarine memiliki emisi gas rumah kaca (GRK) yang lebih rendah. Berdasarkan data yang tersedia, margarine menghasilkan sekitar 7,3 pon CO2 per 2,2 pon produk, sedangkan mentega menghasilkan sekitar 26,7 pon CO2 untuk jumlah yang sama.

Faktanya industri margarin juga memiliki dampak terhadap lingkungan. Penggunaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit, sebagai bahan utama margarin, telah menyebabkan deforestasi signifikan di Indonesia. Ada sekitar 25 juta hektar hutan telah dibuka untuk perkebunan kelapa sawit, terutama di Kalimantan dan Sumatra. Hal ini menyebabkan hilangnya habitat alami, degradasi tanah, dan penurunan keanekaragaman hayati. Selain itu, industri margarin juga bertanggung jawab atas emisi CO2 yang signifikan. Menurut data dari World Resources Institute (WRI), industri ini menghasilkan sekitar 1,5 gigaton CO2 setiap tahunnya. Emisi ini berasal dari berbagai aktivitas, mulai dari penanaman kelapa sawit hingga proses produksi margarin itu sendiri.

Proses Produksi Industri Margarin Menghasilkan Emisi: Tantangan dan Solusi

Emisi GRK dari industri margarine dapat berkontribusi pada pemanasan global dan perubahan iklim. Proses produksi margarine melibatkan penggunaan energi dalam jumlah besar, yang sering kali berasal dari bahan bakar fosil. Selain itu, transportasi bahan baku ke pabrik dan produk jadi ke pasar juga menyumbang emisi GRK. Oleh karena itu, industri margarine memiliki peran signifikan dalam produksi emisi GRK yang perlu dipertimbangkan untuk pengurangan dampak lingkungan.

Menurut laporan terbaru dari International Food & Beverage Alliance (IFBA), industri margarine menyumbang sekitar 0,5% dari total emisi gas rumah kaca global. Angka ini didasarkan pada faktor-faktor seperti:

  • Proses Produksi: Emisi dari produksi minyak nabati yang digunakan sebagai bahan dasar.
  • Transportasi: Emisi yang dihasilkan dari distribusi produk margarine.
  • Pengemasan: Emisi dari pembuatan dan pembuangan kemasan margarine.

Tujuan Net Zero Emission dan Hubungannya dengan Industri Margarin

Tujuan dari NZE adalah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca hingga titik nol, dengan cara menyeimbangkan emisi yang dihasilkan dengan penyerapan atau pengurangan emisi. Untuk mencapai NZE pada tahun 2060, Indonesia menargetkan penurunan emisi sebesar 29% pada tahun 2030 dan 41% dengan bantuan internasional.

Industri margarin harus berperan aktif dalam mencapai target ini. Proses produksi margarin melibatkan beberapa tahapan yang menghasilkan emisi, seperti penanaman kelapa sawit, pengolahan minyak sawit, dan produksi margarin itu sendiri. Emisi yang dihasilkan meliputi CO2, metana (CH4), dan nitrogen oksida (N2O).

Langkah Menuju Net Zero Emission untuk Industri Margarin

Demi mencapai NZE, industri margarin perlu mengambil langkah-langkah konkret. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:

  1. Penggunaan Energi Terbarukan: Mengganti sumber energi fosil dengan energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan biomassa.
  2. Efisiensi Energi: Meningkatkan efisiensi energi dalam proses produksi untuk mengurangi konsumsi energi dan emisi.
  3. Pengelolaan Limbah yang Baik: Mengelola limbah dengan baik, termasuk daur ulang dan pemanfaatan kembali limbah organik.
  4. Penanaman Kembali Hutan: Melakukan reboisasi dan restorasi lahan yang telah rusak akibat perkebunan kelapa sawit.
  5. Teknologi Emisi Rendah: Mengadopsi teknologi produksi yang lebih ramah lingkungan dan rendah emisi.
  6. Pengurangan Penggunaan Bahan Kimia: Mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk kimia yang dapat menghasilkan emisi N2O.

Perlukah Industri Margarin Mendapatkan Pendampingan Pencapaian Net Zero Emission?

Industri margarin membutuhkan pendampingan untuk mencapai NZE. Pendampingan ini mencakup penyusunan strategi, implementasi teknologi ramah lingkungan, serta monitoring dan evaluasi terhadap keberhasilan program pengurangan emisi. Konsultan lingkungan seperti Actia dapat membantu perusahaan margarin dalam setiap tahap proses ini, memastikan bahwa mereka mematuhi standar lingkungan dan mencapai target emisi yang telah ditetapkan. Actia menawarkan jasa pendampingan untuk mencapai net zero emission di sektor industri margarin dengan bantuan dari tim ahli yang berpengalaman dalam mengembangkan strategi yang efektif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Dengan bantuan kami, Anda dapat meningkatkan kinerja lingkungan perusahaan Anda dan menjaga reputasi baik perusahaan Anda. Klik disini!

Langkah-langkah Menuju Konsumsi Berkelanjutan

Industri  memang memiliki tanggung jawab utama dalam mengurangi emisi gas rumah kaca, kita sebagai konsumen juga dapat berkontribusi untuk mencapai target NZE dengan cara praktik konsumsi berkelanjutan. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:

  1. Pilih Produk dengan Label Ramah Lingkungan: Cari produk margarine yang memiliki sertifikasi keberlanjutan.
  2. Kurangi Penggunaan Plastik: Pilih kemasan yang dapat didaur ulang atau yang terbuat dari bahan daur ulang.
  3. Dukung Produsen Lokal: Membeli dari produsen lokal dapat mengurangi emisi dari transportasi produk.

Daftar 5 Perusahaan Industri Margarin di Indonesia

  1. Bonanza Megah Oil
  2. Bina Karya Prima
  3. Citra Nutrindo Langgeng
  4. Megamas Surya
  5. Indofood Sukses Makmur Tbk

PT ACTIA BERSAMA SEJAHTERA

Office 1 – Lantai 18, Office 8 – Senopati Jl. Senopati Jl. Jenderal Sudirman No. 8B, SCBD, Kebayoran Baru, South Jakarta City, Jakarta 12190

Office 2 – Ruko Puncak CBD no 8F APT, Jl. Keramat I, RT.003/RW.004, Jajar Tunggal, Kec. Wiyung, Surabaya, Jawa Timur, 60229

 

Hubungi Kami

PT Actia Bersama Sejahtera – Support oleh Dokter Website