Jasa Pendampingan Pencapaian Net Zero Emission (NZE) Industri Penyempurnaan Kain

Jasa Pendampingan Pencapaian Net Zero Emission (NZE) Industri Penyempurnaan Kain

Sejarah Industri Penyempurnaan Kain di Indonesia

Industri penyempurnaan kain di Indonesia memiliki sejarah yang cukup panjang, telah ada sejak masa kolonial Belanda. Pada awalnya, industri ini berfokus pada pengolahan bahan mentah menjadi produk setengah jadi yang kemudian diekspor ke Eropa. Setelah Indonesia merdeka, industri ini mengalami perkembangan pesat, terutama pada tahun 1970-an hingga 1980-an, bersamaan dengan kebijakan pemerintah yang mendorong perkembangan sektor industri (industrialisasi).

Pada awal 1990-an, pabrik tekstil dan penyempurnaan kain mulai bermunculan di beberapa daerah, terutama di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Seiring perkembangan jaman dan teknologi yang semakin modern serta adanya peningkatan permintaan pasar, industri ini semakin berkembang dan menjadi salah satu sektor penting dalam ekonomi Indonesia.

Proses Kegiatan Industri Penyempurnaan Kain

Proses penyempurnaan kain melibatkan beberapa tahap yang kompleks, yang meliputi:

  1. Pretreatment (Pra-Pengolahan)
  • Desizing: Menghilangkan zat pengikat yang digunakan selama proses penenunan.
  • Scouring: Membersihkan kotoran alami dari serat kain.
  • Bleaching: Memutihkan kain agar lebih mudah diwarnai dan dicetak.
  1. Dyeing (Pewarnaan)
  • Menggunakan berbagai jenis pewarna untuk memberikan warna pada kain. Proses ini dapat dilakukan dalam beberapa cara, seperti pewarnaan celup, pewarnaan kontinu, dan pewarnaan batch.
  1. Printing (Pencetakan)
  • Memberikan pola atau desain pada kain menggunakan teknik seperti pencetakan rotogravure, pencetakan layar, dan pencetakan digital.
  1. Finishing (Penyelesaian)
  • Memberikan sifat-sifat khusus pada kain, seperti tahan air, tahan api, atau anti-kusut. Proses ini termasuk calendaring, mercerizing, dan heat setting.
  1. Quality Control (Pengendalian Mutu)
  • Memastikan bahwa kain yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.

Sumber Emisi dari Industri Penyempurnaan Kain

Industri penyempurnaan kain merupakan salah satu kontributor signifikan terhadap emisi gas rumah kaca. Beberapa sumber emisi utama dalam industri ini meliputi:

  1. Konsumsi Energi: Penggunaan bahan bakar fosil untuk proses pemanasan, pengeringan, dan penguapan dalam berbagai tahap produksi.
  2. Proses Kimia: Emisi dari penggunaan bahan kimia seperti pewarna, pemutih, dan bahan penyelesaian yang dapat menghasilkan gas berbahaya.
  3. Pengolahan Air Limbah: Pengolahan air limbah yang mengandung bahan kimia berbahaya dapat menghasilkan gas metana dan nitrous oxide.
  4. Transportasi: Emisi dari transportasi bahan baku dan produk jadi menggunakan kendaraan bermotor yang berbahan bakar fosil.

Pengaruh Industri Penyempurnaan Kain terhadap Lingkungan

Industri penyempurnaan kain memiliki beberapa dampak negatif terhadap lingkungan, di antaranya:

  1. Pencemaran Air
  • Limbah cair dari proses pewarnaan dan pencetakan sering kali mengandung bahan kimia berbahaya seperti logam berat dan senyawa organik. Limbah ini, jika tidak diolah dengan baik, dapat mencemari sumber air.
  1. Pencemaran Udara
  • Emisi gas dari penggunaan bahan bakar fosil dan proses kimia dapat mencemari udara. Bahan kimia volatil dari proses finishing juga dapat menyebabkan polusi udara.
  1. Penggunaan Sumber Daya Alam
  • Industri ini memerlukan jumlah air dan energi yang sangat besar. Penggunaan berlebihan sumber daya alam ini dapat menyebabkan kelangkaan air.
  1. Dampak pada Kesehatan Manusia
  • Pekerja di industri ini sering terpapar bahan kimia berbahaya yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan pernapasan, iritasi kulit, dan penyakit kronis lainnya.

Solusi untuk Mengurangi Dampak Lingkungan

Untuk mengurangi dampak negatif industri penyempurnaan kain terhadap lingkungan, beberapa langkah dapat diterapkan, antara lain:

  1. Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan
  • Menggunakan teknologi yang lebih efisien dan ramah lingkungan, seperti proses pewarnaan dan pencetakan digital yang mengurangi penggunaan air dan bahan kimia.
  1. Pengolahan Limbah yang Efektif
  • Meningkatkan sistem pengolahan air limbah dan limbah padat untuk memastikan bahwa bahan kimia berbahaya tidak mencemari lingkungan.
  1. Penggunaan Energi Terbarukan
  • Beralih ke sumber energi terbarukan, seperti tenaga surya atau angin, untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dari penggunaan bahan bakar fosil.
  1. Edukasi
  • Memberikan edukasi kepada pekerja tentang praktik kerja yang aman dan ramah lingkungan serta meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan.

5 Perusahaan Industri Penyempurnaan Kain di Jawa

Berikut adalah daftar 5 perusahaan yang bergerak di sektor industri penyempurnaan kain:

  1. CV Sinar Jaya – Kota Surabaya
  2. PT Tekstil Nusantara – Kota Bandung
  3. CV Kain Mutiara – Kota Yogyakarta
  4. PT Jaya Tekstil – Kota Semarang
  5. CV Indradhanu – Gresik

Jasa Pendampingan Pencapaian Net Zero Emission dari Actia

Actia menawarkan jasa pendampingan pencapaian net zero emission untuk industri penyempurnaan kain. Dengan pengalaman bertahun-tahun dalam industri lingkungan, kami siap membantu perusahaan Anda dalam berbagai aspek, termasuk:

  1. Audit Lingkungan
    • Melakukan audit lingkungan menyeluruh untuk mengidentifikasi sumber emisi dan area yang memerlukan perbaikan.
  2. Pengembangan Strategi
    • Membantu mengembangkan strategi dan rencana aksi untuk mencapai target net zero emission, termasuk penggunaan teknologi hijau dan pengelolaan limbah yang efektif.
  3. Pelatihan dan Edukasi
    • Memberikan pelatihan dan edukasi kepada karyawan tentang praktik ramah lingkungan dan pentingnya mencapai net zero emission.
  4. Monitoring dan Evaluasi
    • Memantau dan mengevaluasi kemajuan perusahaan dalam mencapai target net zero emission, serta memberikan rekomendasi untuk perbaikan berkelanjutan.
  5. Sertifikasi
    • Membantu perusahaan mendapatkan sertifikasi lingkungan dan pengakuan dari lembaga terkait, yang dapat meningkatkan reputasi dan kepercayaan pelanggan.

Dengan jasa pendampingan dari Actia, perusahaan Anda dapat lebih mudah mencapai target net zero emission (NZE). Hubungi kami sekarang untuk konsultasi lebih lanjut!

 

Jasa Penyusunan Carbon Footprint Product dan Jejak Karbon untuk Sektor Industri Pupuk

Jasa Penyusunan Carbon Footprint Product dan Jejak Karbon untuk Sektor Industri Pupuk

Dalam era modern ini, industri dan pelaku usaha dituntut untuk lebih memahami dampak lingkungan dari aktivitas mereka, terutama terkait emisi karbon, gas rumah kaca (GRK), dan jejak karbon. Industri pupuk, merupakan salah satu sektor yang memiliki dampak signifikan terhadap lingkungan, terutama terkait dengan emisi gas rumah kaca dan pencemaran air. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan penyusunan Carbon Footprint Product dari produk pupuk.

Carbon Footprint Product dan jejak karbon memiliki kesamaan dalam mengukur dampak lingkungan dari emisi gas rumah kaca, tetapi keduanya berbeda dalam konteks dan fokus pengukuran.

 

Jejak Karbon (Carbon Footprint)

Jejak karbon adalah ukuran total emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktivitas manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam suatu periode waktu, biasanya dalam satu tahun. Ini mencakup emisi dari berbagai sumber, termasuk penggunaan energi, transportasi, dan proses produksi. Jejak karbon ini dapat diukur untuk individu, organisasi, negara, atau bahkan produk tertentu. Ukuran ini biasanya dinyatakan dalam ton CO2 atau setara CO2 (CO2e) dan mencakup semua emisi sepanjang siklus hidup, mulai dari ekstraksi bahan mentah, produksi, penggunaan, hingga pembuangan

 

Carbon Footprint Product

Sementara itu, carbon footprint product merujuk secara khusus pada emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh suatu produk selama siklus hidupnya. Ini mencakup semua tahap, mulai dari ekstraksi bahan baku, proses produksi, transportasi, penggunaan produk, hingga akhir masa pakai (daur ulang atau pembuangan). Dengan kata lain, Carbon Footprint Product adalah bagian dari jejak karbon yang fokus pada dampak lingkungan dari produk tertentu. Carbon footprint product memberikan gambaran tentang seberapa besar dampak karbon suatu produk terhadap lingkungan.

 

Perbedaan Utama Jejak Karbon dan Carbon Footprint Product

  1. Lingkup Pengukuran:
  • Jejak Karbon: Mengukur emisi dari berbagai aktivitas manusia secara umum.
  • Carbon Footprint Product: Mengukur emisi spesifik yang terkait dengan siklus hidup suatu produk.
  1. Fokus:
  • Jejak Karbon: Dapat mencakup individu, organisasi, atau negara.
  • Carbon Footprint Product: Fokus pada produk tertentu dan dampak lingkungan yang dihasilkan dari produk tersebut.

Sumber Emisi Karbon Industri Pupuk

  1. Emisi dari Proses Produksi: Proses produksi pupuk menghasilkan emisi langsung sekitar 10,96 ton CO2 ekuivalen per ton pupuk. Namun, emisi terbesar berasal dari penggunaan produk pupuk di lahan pertanian, yang mencapai 25,60 ton CO2 ekuivalen, menyumbang 63% dari total emisi.
  2. Rantai Pasokan dan Distribusi: Jejak karbon juga dipengaruhi oleh proses distribusi bahan baku.

4 Alasan Industri Pupuk Memerlukan Jasa Penyusunan Carbon Footprint Product dan Jejak Karbon

Industri pupuk memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan karena proses produksi yang intensif dan penggunaan bahan bakar fosil. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan dan mengurangi jejak karbonnya. Berikut adalah beberapa alasan mengapa industri pupuk memerlukan jasa penyusunan carbon footprint product dan jejak karbon:

  1. Kesadaran Lingkungan: Industri pupuk harus memperhatikan dampak lingkungan mereka karena meningkatnya kesadaran akan perubahan iklim dan dampaknya terhadap kehidupan manusia.
  2. Regulasi: Beberapa negara telah menerapkan aturan yang memerlukan industri pupuk untuk mengurangi emisi karbon mereka. Contohnya, Uni Eropa telah menerapkan aturan yang memerlukan industri pupuk untuk mengurangi emisi karbon mereka.
  3. Pemasaran dan Kompetisi: Industri pupuk yang memiliki jejak karbon yang lebih rendah dapat memiliki keunggulan dalam persaingan pasar.
  4. Efisiensi Operasional: Penyusunan carbon footprint product dan jejak karbon dapat membantu industri pupuk dalam mengurangi biaya operasional dan meningkatkan efisiensi.

 

Penyusunan Carbon Footprint Product dan Jejak Karbon Sektor Industri Pupuk

Untuk menyusun carbon footprint product dan jejak karbon, industri pupuk harus melakukan beberapa langkah berikut:

  1. Pengumpulan Data: Industri pupuk harus mengumpulkan data dari seluruh proses produksi, termasuk bahan baku, proses produksi, transportasi, dan akhirnya, pembuangan limbah.
  2. Analisis Data: Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis untuk menentukan jumlah karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan oleh setiap proses.
  3. Identifikasi Area yang Paling Berpengaruh: Industri pupuk harus mengidentifikasi area yang paling berpengaruh terhadap emisi karbon dan fokus pada peningkatan efisiensi di area tersebut.
  4. Penerapan Strategi Pengurangan Emisi: Berdasarkan analisis data, industri pupuk harus menerapkan strategi pengurangan emisi karbon yang efektif.
  5. Pengukuran dan Pelaporan: Industri pupuk harus mengukur dan melaporkan emisi karbon mereka secara teratur untuk memastikan bahwa mereka tetap kompatibel dengan aturan dan standar yang berlaku.

Berikut adalah lima pabrik pupuk di Indonesia yang melakukan upaya pengurangan jejak karbon produk mereka:

  1. PT Pupuk Iskandar Muda (PIM)
    PIM berkomitmen untuk mengembangkan proyek Blue Ammonia yang mengintegrasikan teknologi Carbon Capture Storage (CCS) untuk mengurangi emisi karbon. Mereka juga memanfaatkan CO2 yang dihasilkan untuk meningkatkan nilai tambah produk ammonia yang dihasilkan, sejalan dengan upaya global untuk mencapai net zero emissions.
  2. PT Pupuk Sriwijaya (Pusri)
    Pusri sedang membangun pabrik baru yang dirancang untuk efisiensi energi dan pengurangan emisi. Pabrik ini diperkirakan dapat mengurangi emisi karbon hingga 300.000 ton CO2 ekuivalen per tahun, dengan penggunaan teknologi hemat energi.
  3. PT Pupuk Sinar Mas
    Pabrik ini mengimplementasikan sistem energi terbarukan dan efisiensi energi di seluruh proses produksinya. Mereka berfokus pada pengurangan emisi gas rumah kaca dengan memanfaatkan energi biomassa dan teknologi ramah lingkungan dalam operasional mereka.
  4. PT Indorama Synthetics Tbk
    Meskipun lebih dikenal dalam industri tekstil, Indorama juga memproduksi pupuk. Perusahaan ini berupaya mengurangi jejak karbon dengan beralih ke sumber energi terbarukan dan mengoptimalkan proses produksi untuk efisiensi yang lebih baik.
  5. PT Saraswanti Anugerah Makmur
    PT Saraswanti Anugerah Makmur induk perusahaan PT Dupan Anugerah Lestari ini telah bekerja sama dengan berbagai lembaga penelitian untuk mengembangkan produk pupuk yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Ini termasuk penelitian untuk menciptakan pupuk yang dapat meningkatkan hasil pertanian tanpa menyebabkan kerusakan lingkungan

Apa Saja yang Dibutuhkan untuk Penyusunan Carbon Footprint Product dan Jejak Karbon untuk Sektor Industri Pupuk?

Untuk menyusun carbon footprint product dan jejak karbon untuk sektor industri pupuk, dibutuhkan beberapa hal berikut:

  1. Tim Ahli: Industri pupuk harus memiliki tim ahli yang berpengalaman dalam menghitung dan mengurangi emisi karbon.
  2. Software dan Alat Bantu: Industri pupuk harus menggunakan software dan alat bantu yang tepat untuk mengumpulkan dan menganalisis data.
  3. Koordinasi dengan Pihak Berwenang: Industri pupuk harus berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk memastikan bahwa mereka tetap kompatibel dengan aturan dan standar yang berlaku.
  4. Investasi dalam Teknologi: Industri pupuk harus menginvestasikan dalam teknologi yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
  5. Pendidikan dan Pelatihan: Industri pupuk harus memberikan pendidikan dan pelatihan kepada karyawan tentang pentingnya pengurangan emisi karbon dan bagaimana mereka dapat membantu dalam upaya tersebut.

 

Dengan menggunakan jasa penyusunan carbon footprint product dan jejak karbon, industri pupuk dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya, dan memperbaiki citra mereka di mata masyarakat. Apakah perusahaan Anda memerlukan bantuan dalam Penyusunan Carbon Footprint Product dan Jejak Karbon untuk Sektor Industri Pupuk? Klik disini untuk berbincang dengan Tim Ahli Kami.

 

Konsultan Jejak Karbon Produk: Strategi Optimal untuk Keberlanjutan Produk

Konsultan Jejak Karbon Produk: Strategi Optimal untuk Keberlanjutan Produk

Konsultan Jejak Karbon Produk – Menyadari pentingnya keberlanjutan, banyak perusahaan kini fokus pada pengurangan jejak karbon produk mereka. Konsultan Jejak Karbon Produk memainkan peran kunci dalam membantu perusahaan memahami dan mengurangi dampak lingkungan dari produk mereka. Pendekatan ini tidak hanya penting untuk memenuhi regulasi tetapi juga untuk memenuhi ekspektasi konsumen yang semakin peduli lingkungan.

ACTIA menyediakan layanan Konsultan Jejak Karbon Produk yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengurangi emisi karbon di sepanjang siklus hidup produk. Dengan metode yang terstandarisasi, ACTIA membantu klien dalam menghitung jejak karbon, mengidentifikasi area perbaikan, dan menerapkan strategi pengurangan yang efektif.

Dengan dukungan dari ACTIA, perusahaan dapat mengoptimalkan proses produksi mereka untuk menjadi lebih ramah lingkungan. Layanan konsultasi ini juga membantu dalam komunikasi keberlanjutan kepada konsumen, memperkuat reputasi merek sebagai pelopor dalam praktik bisnis yang bertanggung jawab.

Jasa Invetarisasi Gas Rumah Kaca
Konsultan Jejak Karbon Produk

Konsultan Jejak Karbon Produk

Konsultan jejak karbon produk berperan penting dalam membantu perusahaan mengidentifikasi, mengukur, dan mengurangi emisi gas rumah kaca yang terkait dengan produk mereka. ACTIA menyediakan layanan yang mendalam dan komprehensif, memungkinkan perusahaan untuk menerapkan strategi keberlanjutan yang efektif dan memenuhi standar lingkungan yang ketat. Berikut adalah pembahasan mengenai penyusunan jejak karbon produk dan jasa yang ditawarkan untuk mengelola jejak karbon produk.

Penyusunan Jejak Karbon Produk

Penyusunan jejak karbon produk melibatkan berbagai langkah untuk memastikan bahwa setiap tahap dalam siklus hidup produk diperhitungkan dengan akurat. Berikut adalah rincian lebih lanjut mengenai proses ini:

Penentuan Ruang Lingkup dan Batasan

Definisi Ruang Lingkup: Langkah pertama dalam penyusunan jejak karbon produk adalah menentukan ruang lingkup analisis. Ini melibatkan identifikasi tahap-tahap siklus hidup produk yang akan dianalisis, mulai dari ekstraksi bahan baku hingga pembuangan akhir.

Penetapan Batasan Sistem: Penting untuk menetapkan batasan sistem yang jelas, seperti batas geografis, temporal, dan teknologi. Batasan ini membantu dalam menentukan lingkup emisi yang akan diukur dan memastikan konsistensi dalam analisis.

Pengumpulan Data

Sumber Data Primer dan Sekunder: Konsultan mengumpulkan data primer dari proses internal perusahaan dan data sekunder dari literatur, basis data industri, dan sumber eksternal lainnya. Data primer biasanya mencakup penggunaan energi, bahan baku, dan limbah yang dihasilkan, sedangkan data sekunder melengkapi informasi yang tidak tersedia secara langsung.

Verifikasi Data: Setelah data dikumpulkan, tahap berikutnya adalah verifikasi data untuk memastikan keakuratannya. Konsultan menggunakan metode verifikasi yang ketat untuk meminimalkan kesalahan dan memastikan bahwa data yang digunakan dapat diandalkan.

Analisis Emisi

Metodologi Pengukuran: Konsultan menggunakan metodologi yang diakui secara internasional, seperti ISO 14040 dan ISO 14044, untuk mengukur emisi gas rumah kaca pada setiap tahap siklus hidup produk. Metodologi ini mencakup perhitungan emisi langsung dan tidak langsung.

Hotspot Analysis: Analisis ini membantu mengidentifikasi tahap-tahap dalam siklus hidup produk yang memiliki kontribusi emisi tertinggi. Dengan memahami hotspot, perusahaan dapat fokus pada area yang memerlukan perbaikan terbesar.

Penyusunan Laporan

Format Standar: Laporan jejak karbon produk disusun sesuai dengan format yang terstandarisasi, seperti ISO 14067, yang memudahkan pemahaman dan penggunaan oleh berbagai pihak.

Transparansi dan Kejelasan: Laporan ini menyajikan data dengan transparansi penuh, mencakup metodologi yang digunakan, data yang dikumpulkan, dan hasil analisis. Ini penting untuk memastikan bahwa laporan dapat diaudit dan diverifikasi oleh pihak ketiga.

Jasa Jejak Karbon Produk

Jasa jejak karbon produk yang ditawarkan oleh ACTIA tidak hanya mencakup penyusunan laporan, tetapi juga memberikan dukungan komprehensif dalam pengelolaan jejak karbon. Berikut adalah rincian jasa yang ditawarkan:

Konsultasi dan Pelatihan

Konsultasi Berkelanjutan: ACTIA menyediakan konsultasi berkelanjutan untuk membantu perusahaan dalam mengimplementasikan strategi pengurangan emisi yang telah diidentifikasi. Konsultan bekerja sama dengan tim internal untuk memastikan bahwa strategi ini diintegrasikan ke dalam operasi sehari-hari.

Pelatihan Karyawan: Untuk memastikan keberhasilan jangka panjang, ACTIA juga menawarkan pelatihan kepada karyawan perusahaan mengenai metode pengukuran dan pengelolaan jejak karbon. Pelatihan ini meningkatkan kesadaran dan keterampilan karyawan dalam menerapkan praktik keberlanjutan.

Pengembangan Strategi Pengurangan Emisi

Strategi Inovatif: Berdasarkan hasil analisis jejak karbon, konsultan mengembangkan strategi pengurangan emisi yang inovatif dan efektif. Strategi ini bisa mencakup perubahan dalam desain produk, penggunaan bahan baku alternatif, dan peningkatan efisiensi energi.

Implementasi Praktis: ACTIA tidak hanya memberikan rekomendasi tetapi juga membantu dalam implementasi strategi tersebut. Ini mencakup perencanaan proyek, pengelolaan perubahan, dan pemantauan hasil untuk memastikan bahwa strategi berjalan sesuai rencana.

Sertifikasi dan Kepatuhan

Kepatuhan dengan Standar Internasional: Jasa jejak karbon produk dari ACTIA memastikan bahwa perusahaan mematuhi standar internasional, seperti ISO 14067, dan regulasi lingkungan yang berlaku. Ini penting untuk mendapatkan pengakuan global dan meningkatkan kredibilitas perusahaan.

Sertifikasi: ACTIA juga membantu perusahaan dalam proses sertifikasi jejak karbon produk. Sertifikasi ini membuktikan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan dan dapat digunakan sebagai alat pemasaran yang kuat untuk menarik pelanggan yang peduli terhadap lingkungan.

Keuntungan Jangka Panjang dari Konsultan Jejak Karbon Produk

Menggunakan jasa konsultan jejak karbon produk dari ACTIA memberikan keuntungan jangka panjang bagi perusahaan. Selain membantu dalam memenuhi regulasi lingkungan yang ketat, jasa ini juga memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi peluang pengurangan biaya melalui peningkatan efisiensi operasional. Dengan mengurangi jejak karbon produk, perusahaan dapat memperkuat posisi mereka di pasar yang semakin sadar lingkungan dan meningkatkan daya saing.

Selain itu, penyusunan dan pengelolaan jejak karbon produk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas perusahaan. Ini tidak hanya membantu dalam memenuhi tuntutan pemangku kepentingan tetapi juga membangun kepercayaan di antara pelanggan, investor, dan mitra bisnis. Komitmen terhadap keberlanjutan juga dapat meningkatkan citra merek dan membuka peluang baru untuk inovasi produk.

Investasi dalam konsultasi jejak karbon produk adalah langkah strategis untuk masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Dengan dukungan dari konsultan berpengalaman seperti ACTIA, perusahaan dapat merancang dan mengimplementasikan strategi yang efektif untuk mengurangi emisi, meningkatkan efisiensi, dan mencapai tujuan keberlanjutan mereka. Ini adalah langkah penting menuju keberlanjutan jangka panjang dan kesuksesan bisnis yang berkelanjutan.

PT ACTIA BERSAMA SEJAHTERA

Office 1 – Lantai 18, Office 8 – Senopati Jl. Senopati Jl. Jenderal Sudirman No. 8B, SCBD, Kebayoran Baru, South Jakarta City, Jakarta 12190

Office 2 – Ruko Puncak CBD no 8F APT, Jl. Keramat I, RT.003/RW.004, Jajar Tunggal, Kec. Wiyung, Surabaya, Jawa Timur, 60229

 

Hubungi Kami

PT Actia Bersama Sejahtera – Support oleh Dokter Website