ESG sebagai Pilar Strategis untuk Masa Depan Bisnis Berkelanjutan

ESG sebagai Pilar Strategis untuk Masa Depan Bisnis Berkelanjutan

ESG sebagai Pilar Strategis
untuk Masa Depan Bisnis Berkelanjutan

Di tengah transformasi global menuju pembangunan berkelanjutan, perusahaan dihadapkan pada realitas baru. Keberhasilan bisnis tidak lagi hanya dinilai dari laporan keuangan, tetapi juga dari bagaimana perusahaan tersebut mengelola dampaknya terhadap lingkungan, masyarakat, dan sistem tata kelola internal. Inilah inti dari ESG (Environmental, Social, and Governance) kerangka kerja yang kini menjadi perhatian utama investor global, pemerintah, dan konsumen yang mulai paham terhadap keberlanjutan.

Apa itu ESG dan Mengapa Penting?

ESG adalah singkatan dari Environmental, Social, and Governance yang merupakan kerangka kerja yang digunakan untuk mengukur keberlanjutan, etika, dan tanggung jawab perusahaan. Konsep ini semakin penting bagi bisnis karena investor dan konsumen mulai memilih perusahaan yang memiliki komitmen terhadap aspek-aspek keberlanjutan:

  • Environmental (Lingkungan)
  • Social (Sosial)
  • Governance (Tata Kelola)

Environmental (Lingkungan)

Menilai bagaimana perusahaan memengaruhi dan mengelola dampak terhadap lingkungan, termasuk emisi karbon, limbah, penggunaan energi, efisiensi sumber daya, kanekaragaman hayati dan keberlanjutan rantai pasok.

Social (Sosial)

Menyoroti relasi perusahaan dengan karyawan, komunitas lokal, pemasok, dan isu-isu seperti hak asasi manusia, kesehatan & keselamatan kerja, hingga keberagaman.

Governance (Tata Kelola)

Mengkaji struktur kepemimpinan, transparansi, integritas, pengelolaan risiko, dan kepatuhan terhadap hukum dan regulasi.

Dulu, ESG dipandang sebagai inisiatif sukarela. Kini, ia menjadi instrumen strategis dalam pengambilan keputusan bisnis dan investasi.

Manfaat Implementasi ESG bagi Perusahaan

Banyak pelaku industri masih menganggap ESG sebagai beban tambahan. Namun berdasarkan pengalaman kami dalam mendampingi perusahaan skala kecil hingga multinasional, manfaat ESG justru melebihi ekspektasi:

a. Mengakses Modal Lebih Mudah

Investor institusional kini mensyaratkan kriteria ESG sebelum mengucurkan dana. Perusahaan dengan laporan ESG yang baik memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan pendanaan dengan bunga lebih rendah dan jangka waktu lebih panjang.

b. Meningkatkan Reputasi dan Loyalitas Konsumen

Masyarakat dan konsumen semakin selektif terhadap produk yang mereka konsumsi. Perusahaan yang mengedepankan keberlanjutan dan etika sosial memiliki citra merek yang lebih kuat dan disukai oleh generasi muda.

c. Mitigasi Risiko Operasional dan Hukum

Dengan ESG, perusahaan dapat mengidentifikasi dan mengurangi risiko seperti bencana lingkungan, konflik tenaga kerja, dan korupsi internal yang berpotensi mengganggu operasi bisnis.

d. Efisiensi dan Inovasi

Pendekatan ESG mendorong perusahaan mencari metode produksi yang lebih efisien dan inovatif, yang pada akhirnya berdampak langsung pada penghematan biaya dan keunggulan kompetitif.

Langkah Strategis Menuju ESG yang Efektif

Sebagai konsultan, kami menyarankan pendekatan bertahap, namun strategis
dalam membangun program ESG yang solid:

1. Diagnosis Awal & Materiality Assessment

Identifikasi isu-isu ESG yang paling relevan terhadap bisnis dan pemangku kepentingan Anda. Ini dilakukan melalui pemetaan dampak lingkungan, sosial, serta wawancara dengan stakeholder utama.

2. Menyusun Kebijakan & Strategi ESG

Kembangkan kerangka kerja ESG yang mencakup visi, misi, indikator kinerja utama (KPI), dan peta jalan implementasi.

3. Membangun Sistem Pelaporan ESG

Gunakan tools dan metodologi berbasis standar internasional (misalnya GRI atau CSRD) untuk mengumpulkan dan melaporkan data ESG.

4. Audit dan Sertifikasi Pihak Ketiga

Libatkan lembaga independen untuk memvalidasi pencapaian ESG Anda. Sertifikasi semacam ini meningkatkan kredibilitas dan transparansi di mata investor.

5. Komunikasi dan Pelibatan Pemangku Kepentingan

Publikasikan laporan keberlanjutan Anda melalui saluran komunikasi resmi, dan jalin dialog aktif dengan karyawan, mitra, dan masyarakat sekitar.

Tantangan Umum dalam Implementasi ESG

Meski bermanfaat, penerapan ESG tidak bebas hambatan. Berikut adalah masalah yang sering ditemui Perusahaan dalam penerapan ESG:

Kurangnya Pemahaman Internal

Banyak tim manajemen belum memahami apa itu ESG, bagaimana mengukurnya, dan mengapa itu penting. Akibatnya, ESG hanya dijalankan sebagai formalitas tanpa integrasi strategis.

Minimnya Data dan Sistem Pelaporan

Dalam ESG data adalah segalanya, ketersediaan data yang akurat dan konsisten menjadi tantangan utama. Banyak perusahaan belum memiliki sistem pelaporan yang memadai untuk mendokumentasikan emisi, dampak sosial, atau proses tata kelola.

Ketidakjelasan
Standar

Ada banyak standar ESG global GRI, SASB, CSRD, TCFD yang bisa membingungkan perusahaan dalam menentukan mana yang relevan. Tanpa arahan profesional, perusahaan dapat terjebak dalam pelaporan yang tidak efisien.

Memakan
Banyak Waktu

Mengembangkan laporan ESG yang sesuai standar membutuhkan waktu berbulan-bulan, apalagi jika belum pernah melakukannya. Tim internal bisa kehilangan fokus dari tugas utama mereka, sehingga mengganggu kegiatan operasional.

Kenapa ACTIA?

Persiapkan perusahaan anda dalam mengimplementasikan ESG dengan tenaga professional, kami siap membantu Anda. Lalu kenapa harus memilih kami?

ESG bukan hanya tanggung jawab moral, tetapi juga aset strategis yang akan menentukan posisi Anda di bisnis masa depan. Dunia telah berubah, dan perusahaan yang gagal beradaptasi akan tertinggal. Sebagai konsultan, KAMI percaya bahwa setiap organisasi dapat mulai mengambil langkah konkret menuju keberlanjutan. ESG bukan tentang menjadi sempurna, tapi tentang transparansi, komitmen, dan kemajuan berkelanjutan.

Butuh bantuan menyusun strategi ESG, pelaporan keberlanjutan, atau audit mandiri?
Hubungi kami untuk konsultasi awal tanpa biaya dan temukan bagaimana ESG dapat menjadi keunggulan kompetitif bisnis Anda.

Transformasi ESG Anda Dimulai Bersama ACTIA
Bersama ACTIA, Wujudkan ESG yang Terukur dan Berkelanjutan

Jasa Perhitungan Karbon Bangunan dengan Faktor Emisi Nasional

Jasa Perhitungan Karbon Bangunan dengan Faktor Emisi Nasional

Jasa Perhitungan Karbon Bangunan dengan Faktor Emisi Nasional

Tingkatkan akurasi perhitungan konsumsi energi dan karbon sektor konstruksi bangunan dengan menggunakan faktor emisi nasional!

Sektor kontruksi bangunan tidak hanya memakan sumber daya dan energi yang besar, tetapi juga menghasilkan polutan termasuk emisi gas rumah kaca yang signifikan. Dengan industrialisasi dan urbanisasi yang terus meningkat, maka jumlah bangunan juga akan terus meningkat. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa bangunan yang dibangun adalah bangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Jasa Pendampingan Menyusun SBTi Perusahaan

Jejak Karbon dari Sektor Bangunan dan Konstruksi

Jejak karbon dalam sektor konstruksi bangunan berasal dari embodied carbon bahan bangunan dan emisi karbon saat operasional bangunan. Perhitungan jejak karbon suatu bangunan merupakan langkah penting dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca.

Untuk mencapai pengurangan emisi, perlu dilakukan perhitungan jejak karbon bangunan. Perhitungan jejak karbon membantu meningkatkan pemahaman mengenai jumlah emisi yang dihasilkan oleh material bangunan dan membantu dalam pemilihan material bangunan yang lebih ramah lingkungan.

  • Apa itu embodied carbon?

Embodied carbon dari material bangunan adalah jumlah emisi CO2 yang dihasilkan dari konsumsi energi yang digunakan selama ekstrasi, manufaktur, konstruksi dan pembongkaran transportasi yang digunakan selama produksi material bangunan.

  • Green Building dan Embodied Carbon

WorldGBC (World Green Building Council) adalah organisasi global yang terdiri dari jaringan Green Building Councils (GBCs) dari seluruh dunia. WorldGBC berfokus pada mempromosikan pembangunan berkelanjutan melalui pembangunan hijau dan pengurangan emisi karbon di sektor konstruksi. Dalam “Bringing Embodied Carbon Upfront” oleh WorldGBC mengemukakan visi baru yaitu:

  1. Pada tahun 2030, bangunan baru dan yang direnovasi harus mengurangi setidaknya 40% embodied carbon dengan pengurangan yang signifikan di awal dan semua operasional bangunan baru sudah mencapai net-zero.
  2. Pada tahun 2050, bangunan baru dan yang direnovasi harus mencapai net-zero embodied carbon, sementara

Penilaian Bangunan Gedung Hijau (BGH)

Dasar: Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2021 Tentang Penilaian Kinerja Bangunan Gedung Hijau

Penilaian Kinerja Bangunan Gedung Hijau (BGH) merupakan hal penting dalam menentukan peringkat (pratama, madya dan utama) dan penilaian (total 165 points) BGH. Penilaian kinerja dilakukan pada obyek bangunan gedung, hunian hijau masyarakat (H2M), dan kawasan hijau yang meliputi seluruh tahapan penyelenggaraan, mulai dari perencanaan, perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, pemanfaatan, dan pembongkaran. Penilaian kinerja juga berlaku baik untuk BGH yang baru maupun yang sudah ada, kawasan hijau baru atau yang sudah ada. Sementara untuk H2M, hanya diterapkan pada hunian hijau masyarakat yang sudah ada.

Tantangan dan Solusi dalam perhitungan jejak karbon material bangunan di Indonesia

Kami menawarkan solusi komprehensif untuk mengatasi tantangan ini bagi para pelaku usaha dan praktisi konstruksi bangunan seperti arsitek, developer, kontraktor, supplier dan produsen material bangunan serta para peneliti yang berkaitan dengan energi dan carbon material bangunan, dengan menyediakan:

Tenaga Ahli

Prof. Dr.Eng. Usep Surahman, S.T., M.T

Beliau adalah tenaga ahli dari UPI Bandung yang bergerak di bidang Teknologi dan Arsitektur Hemat Energi yang mana sudah berkecimpung selama lebih dari 20 tahun melakukan riset life cycle assessment (LCA) bangunan gedung. Beliau adalah satu-satunya di Indonesia yang memahami metoda perhitungan embodied energy dan carbon material bangunan serta memiliki database lengkap faktor emisi embodied energy dan CO2 dalam material gedung di Indonesia. Berbekal dengan segudang publikasi yang diakui oleh dunia akademik beliau banyak menelurkan referensi data embodied energy dan CO2 bangunan.

Selain mengajar dan meneliti beliau juga membantu perusahaan dalam melakukan pengukuran CO2. Beliau juga memiliki berbagai macam sertifikasi yang berkaitan dengan bangunan hijau, seperti:

  1. Greenship Associate (GA) dan Greenship Profesional (GP) dari Green Building Council Indonesia
  2. SertifikatGedung Bangunan Hijau (BGH) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)

Dr.Eng. Arie Dipareza Syafei, ST., MEPM, IPM

Arie Dipareza Syafei bergerak di bidang pengelolaan kualitas udara dan emisi serta gas rumah kaca. Beliau memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun di bidang pengelolaan udara dan emisi serta 5 tahun dalam inventarisasi gas rumah kaca dan menjadi GHG Verificator berdasar ISO 14064. Pengalamannya tingkat nasional membantu dalam memberikan solusi kepada perusahaan. Beberapa pelatihan dan sertifikasi yang dimiliki diantaranya adalah GHG Lead Verifier based on ISO 14064 part 3, GHG Verification and Validation yang diselenggarakan oleh CSA Groups.

Ada Pertanyaan ? Hubungi Tim

Hubungi kami untuk mengetahui bagaimana kami dapat membantu Anda mengurangi emisi karbon bangunan Anda dan berkontribusi pada masa depan yang lebih hijau.

PT. Actia Bersama Sejahtera

Jasa Pendampingan Menyusun SBTi Perusahaan

Jasa Pendampingan Menyusun SBTi Perusahaan

Jasa Pendampingan Menyusun SBTi Perusahaan

Science Based Targets initiative

Kontributor terbesar penghasil emisi gas rumah kaca (GRK) adalah sektor ekonomi, sehingga perusahaan memiliki peran besar untuk melakukan pengurangan emisi GRK. Dengan banyaknya konsumen yang telah sadar, pentingnya menjaga lingkungan, hal ini harus menjadi perhatian perusahaan untuk membangun reputasi hijau mereka. Jika ingin tetap bertahan dan melakukan ekspansi pasar.

Actia hadir untuk membantu dan menjadi solusi bagi perusahaan Anda dalam menetapkan SBTi yang efisien untuk  pengurangan emisi GRK dan pelaporannya. Peroleh manfaat lebih dan bekerjasama dengan ahli sustainability kami.

Berdasarkan Science Based Targets sebanyak 8.658 organisasi telah mengikuti SBTi, dan 5.436 organisasi targetnya telah tervalidasi oleh SBTi.

APA YANG DIMAKSUD SBTi?

Science-Based Targets (SBT) adalah sebuah organisasi yang menyediakan panduan, standar, dan alat untuk membantu perusahaan menetapkan target pengurangan emisi GRK untuk mencegah dampak terburuk dari perubahan iklim dan dapat mencapai net-zero pada tahun 2050.

MANFAAT SBTi BAGI PERUSAHAAN:

Memang selain berkontribusi untuk mencegah dampak buruk krisis iklim dan membangun reputasi hijau bagi perusahaan, manfaat lain apa yang diperoleh oleh perusahaan?

Dengan perusahaan mampu menangani risiko-risiko ESG secara efektif, mampu menarik investor untuk berinvestasi pada perusahaan Anda. Banyak investor menyadari bahwa risiko-risiko ESG dapat mempengaruhi kinerja perusahaan dalam jangka panjang.

Bagaimana tahapan/langkah perusahaan untuk berkomitmen pada SBTi? Ada lima langkah yang harus perusahaan Anda lakukan dalam menetapkan SBT:

Commit

Mengirimkan surat pernyataan komitmen untuk menetapkan target pengurangan emisi berbasis sains.

Develop

Menyusun target pengurangan emisi yang sejalan dengan kriteria SBTi

Submit

Mengirimkan target perusahaan Anda untuk dilakukan validasi resmi oleh SBTi.

Communicate

Mengumumkan dan mengkomunikasikan target yang telah divalidasi kepada para stakeholder.

Disclose

Laporkan emisi seluruh perusahaan dan lacak progress target setiap tahunnya.

MULAI LANGKAH PERUSAHAAN ANDA UNTUK MENENTUKAN TARGET DAN PENGURANGAN EMISI DENGAN AKURAT BERSAMA ACTIA, MENGAPA KAMI?

Actia memiliki tim yang kompeten dan andal yang akan bekerja sama dengan perusahaan Anda untuk membantu upaya SBT Anda. Kami akan memberikan panduan dan bantuan di setiap langkah penyusunan SBT Anda:

Platform perhitungan jejak karbon (actiacarbon.com)

Target penurunan emisi untuk Scope 1 hingga Scope 3 dan menentukan target SBT jangka pendek

Penetapan target net-zero jangka panjang (batasan target, tahun target, dan metodologi) berdasarkan Standar Net-Zero SBTi.

Menentukan dan implementasi program net-zero SBTi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda.

Proses pengajuan dan validasi dengan SBTi.

Kami memiliki pengalaman dalam perhitungan GRK, langkah pengurangan emisi, dan metode implementasi di Scope 1 hingga Scope 3 yang menjadi inti dari penyusunan SBT.

BAGAIMAN KAMI MEMBANTU?

Pelatihan Perusahaan

Actia dapat memberikan pelatihan yang perusahaan Anda perlukan mengenai ESG.

Pendampingan

Memberikan pendampingan dan membantu proses SBT perusahaan Anda

Pengembangan

Mengembangkan rencana penurunan emisi perusahaan Anda

inventarisasi

Melakukan Scope 1 hingga Scope 3 dan pengumpulan data yang menunjang dalam proses SBT

identifikasi dan Implementasi

Melakukan identifikasi secara menyeluruh tantangan serta peluang dalam penyusunan SBT dan implementasi di perusahaan Anda.

Proses pengajuan

Membantu proses pengajuan ke SBTi

Jadi, Kapan Anda harus menetapkan TARGET Anda? Jawabannya adalah SEKARANG.

Mudahkan proses perhitungan dan tracking emisi Anda dengan platform yang kami sediakan, dengan data faktor emisi yang terus diperbaharui. ACTIA dengan senang hati membantu Anda melalui proses tersebut dan memberikan peluang perusahaan Anda untuk terus tumbuh di masa depan dan sekaligus membantu mitigasi perubahan iklim.

Dari Ancaman ke Aksi: Mengelola Risiko Iklim untuk Keberlanjutan Bisnis

Dari Ancaman ke Aksi: Mengelola Risiko Iklim untuk Keberlanjutan Bisnis

Dari Ancaman ke Aksi:
Mengelola Risiko Iklim untuk Keberlanjutan Bisnis


Perubahan iklim telah menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh umat manusia dan bisnis di seluruh dunia. Fenomena yang awalnya dianggap sebagai masalah lingkungan kini berkembang menjadi isu yang mempengaruhi hampir setiap sektor ekonomi. Risiko iklim atau climate risk merujuk pada potensi dampak yang ditimbulkan oleh perubahan iklim terhadap lingkungan dan aktivitas manusia, termasuk sektor bisnis. Mengelola risiko ini menjadi sangat penting agar perusahaan dapat bertahan, beradaptasi, dan berkembang dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks.

Apa Itu
Risiko Iklim?

Risiko iklim adalah ancaman terhadap aset, operasi, dan reputasi perusahaan yang disebabkan oleh perubahan iklim dan peristiwa cuaca ekstrem.

Secara umum, risiko iklim terbagi menjadi dua kategori utama:

Risiko Fisik (Physical Risks)

  • Jangka Pendek (Acute Risks): Peristiwa cuaca ekstrem yang terjadi dalam jangka pendek, seperti badai, banjir, dan gelombang panas yang dapat merusak infrastruktur atau mengganggu operasional perusahaan.
  • Jangka Panjang (Chronic Risks): Dampak perubahan iklim yang terjadi dalam jangka waktu lama, seperti kenaikan permukaan laut, kekeringan, dan perubahan pola curah hujan yang dapat mempengaruhi ketersediaan sumber daya alam dan mempengaruhi keberlangsungan bisnis.

Risiko Transisi (Transition Risks)

Risiko ini muncul seiring dengan pergeseran global menuju ekonomi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Beberapa faktor yang mempengaruhi risiko transisi meliputi:

  • Regulasi Lingkungan: Penerapan kebijakan dan regulasi yang lebih ketat terkait pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK).
  • Teknologi: Perusahaan yang tidak dapat beradaptasi dengan teknologi ramah lingkungan yang lebih efisien atau hemat energi.
  • Perubahan Sosial dan Pasar: Konsumen dan investor semakin mendukung produk dan layanan yang lebih berkelanjutan, mengarah pada perubahan preferensi pasar.

Lalu Mengapa Risiko Iklim Penting untuk Dikelola?

Pengelolaan risiko iklim menjadi sangat penting karena dampak perubahan iklim dapat mengganggu keberlanjutan bisnis dalam berbagai cara, antara lain:

  1. Kerugian Finansial
  2. Reputasi dan Kepercayaan Investor
  3. Kepatuhan Terhadap Regulasi

Kerugian
Finansial

Perusahaan yang tidak mengelola risiko iklim dengan baik bisa menghadapi kerugian finansial yang signifikan, seperti biaya perbaikan akibat kerusakan infrastruktur, peningkatan biaya bahan baku, atau pengeluaran yang tinggi terkait dengan bencana alam. Selain itu, perusahaan juga dapat kehilangan pendapatan akibat penurunan permintaan produk atau layanan yang tidak ramah lingkungan.

Reputasi dan
Kepercayaan Investor

Dalam dunia yang semakin sadar akan isu lingkungan, perusahaan yang tidak peduli terhadap perubahan iklim berisiko kehilangan kepercayaan dari investor dan pelanggan. Perusahaan yang proaktif dalam mengelola risiko iklim sering kali mendapatkan reputasi yang lebih baik di mata pasar dan konsumen.

Kepatuhan
Terhadap Regulasi

Pemerintah di banyak negara semakin memperketat regulasi terkait emisi dan pelestarian lingkungan. Perusahaan yang tidak mematuhi kebijakan ini dapat menghadapi denda atau pembatasan operasional, yang pada akhirnya merugikan kelangsungan usahanya.

Strategi untuk Mengelola Risiko Iklim

Mengelola risiko iklim memerlukan pendekatan yang menyeluruh dan proaktif.

Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan perusahaan:

Penilaian Risiko Iklim

Langkah pertama dalam mengelola risiko iklim adalah melakukan penilaian risiko iklim. Ini melibatkan identifikasi dan evaluasi dampak perubahan iklim yang mungkin terjadi pada operasi perusahaan. Penilaian ini harus mencakup analisis terhadap risiko fisik dan risiko transisi yang mungkin mempengaruhi bisnis di masa depan.

Integrasi Risiko Iklim ke Dalam Strategi Bisnis

Setelah penilaian risiko dilakukan, perusahaan harus mengintegrasikan temuan tersebut ke dalam strategi bisnis dan perencanaan jangka panjang. Ini dapat mencakup:

  • Diversifikasi sumber daya dan pasokan untuk mengurangi ketergantungan pada satu sumber yang rentan terhadap perubahan iklim.
  • Investasi dalam teknologi ramah lingkungan dan efisiensi energi untuk mengurangi dampak lingkungan.
  • Penerapan prinsip ekonomi sirkular dalam operasi bisnis, untuk mengurangi pemborosan dan meningkatkan ketahanan terhadap risiko terkait bahan baku.

Penerapan Kebijakan dan
Regulasi Lingkungan yang Ketat

Mengadopsi kebijakan internal yang sejalan dengan standar lingkungan internasional (seperti ISO 14001, GHG Protocol, dan sebagainya) dapat membantu perusahaan memastikan bahwa operasional mereka mematuhi regulasi yang ada dan dapat bertahan dalam sistem ekonomi yang semakin berfokus pada keberlanjutan.

Kolaborasi dengan
Pemangku Kepentingan

Mengelola risiko iklim tidak hanya merupakan tanggung jawab perusahaan itu sendiri. Kolaborasi dengan pemangku kepentingan seperti pemerintah, lembaga keuangan, dan organisasi non-pemerintah sangat penting dalam menciptakan solusi bersama untuk menghadapi tantangan perubahan iklim.

Kenapa Actia?

Persiapkan perusahaan anda dalam mengelola risiko iklim dengan tenaga professional, kami siap membantu!. Lalu kenapa harus memilih kami?

Perubahan iklim bukan lagi masalah masa depan, ia sudah hadir dan mempengaruhi cara kita berbisnis. Oleh karena itu, mengelola risiko iklim adalah langkah yang sangat penting untuk memastikan keberlanjutan dan daya saing bisnis. Perusahaan yang dapat beradaptasi dengan perubahan iklim akan lebih mampu mengurangi kerugian finansial, meningkatkan reputasi, dan memenuhi harapan konsumen serta investor. Sebaliknya, mereka yang mengabaikan risiko iklim berisiko menghadapi dampak yang lebih besar di masa depan.

Hadapi Risiko Iklim dengan
Strategi yang Tepat!

Perubahan iklim bukan sekadar isu lingkungan, ia adalah risiko bisnis nyata yang dapat mengganggu operasional, merusak aset, dan memengaruhi reputasi perusahaan. Kami siap membantu anda dalam asesmen risiko iklim, penyusunan strategi adaptasi dan mitigasi, serta pelatihan internal sesuai standar global seperti TCFD dan ISO 14091.
Jangan biarkan ketidakpastian iklim mengancam masa depan bisnis. Hubungi kami sekarang untuk konsultasi gratis dan mulai langkah nyata menuju bisnis yang lebih tangguh terhadap perubahan iklim!

PT ACTIA BERSAMA SEJAHTERA

Office 1 – Lantai 18, Office 8 – Senopati Jl. Senopati Jl. Jenderal Sudirman No. 8B, SCBD, Kebayoran Baru, South Jakarta City, Jakarta 12190

Office 2 – Ruko Puncak CBD no 8F APT, Jl. Keramat I, RT.003/RW.004, Jajar Tunggal, Kec. Wiyung, Surabaya, Jawa Timur, 60229

 

Hubungi Kami

PT Actia Bersama Sejahtera – Support oleh Dokter Website